Tukang las adalah orang atau peralatan yang menyatukan material . Istilah tukang las mengacu pada operator, mesin tersebut disebut dengan catu daya las . Bahan yang akan disambung dapat berupa logam (seperti baja , aluminium , kuningan , baja tahan karat , dll.) atau jenis plastik atau polimer . Tukang las biasanya harus memiliki ketangkasan yang baik dan perhatian terhadap detail, serta pengetahuan teknis tentang bahan yang akan disambung dan praktik terbaik di lapangan.
Tukang las memakai alat pelindung diri berupa sarung tangan kulit tebal dan jaket pelindung lengan panjang untuk menghindari paparan panas dan api yang ekstrim. Selain itu, kecerahan area las menyebabkan kondisi yang disebut arc eye di mana sinar ultraviolet menyebabkan peradangan pada kornea dan dapat membakar retina mata. Helm las seluruh muka dengan pelat muka berwarna gelap dipakai untuk mencegah paparan ini, dan dalam beberapa tahun terakhir, model helm baru telah diproduksi yang dilengkapi pelat muka yang menjadi gelap sendiri saat terpapar sinar UV dalam jumlah besar. Untuk melindungi orang yang berada di sekitar, tirai las buram sering kali mengelilingi area pengelasan. Tirai ini, terbuat dari film plastik polivinil klorida , melindungi pekerja di sekitar dari paparan sinar UV dari busur listrik, namun tidak boleh digunakan untuk menggantikan kaca filter yang digunakan pada helm.
Tukang las juga sering terpapar gas dan partikel berbahaya . Proses seperti pengelasan busur berinti fluks dan pengelasan busur logam terlindung menghasilkan asap yang mengandung partikel berbagai jenis oksida , yang dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kondisi medis seperti demam asap logam . Ukuran partikel tersebut cenderung mempengaruhi toksisitas asap , dimana partikel yang lebih kecil menimbulkan bahaya yang lebih besar. Selain itu, banyak proses menghasilkan asap dan berbagai gas, paling umum adalah karbon dioksida dan ozon , yang terbukti berbahaya jika ventilasi tidak memadai. Selain itu, karena penggunaan gas bertekanan dan api dalam banyak proses pengelasan menimbulkan risiko ledakan dan kebakaran, beberapa tindakan pencegahan umum termasuk membatasi jumlah oksigen di udara dan menjauhkan bahan yang mudah terbakar dari tempat kerja.
Banyak tukang las yang merasakan sengatan listrik kecil dari peralatan mereka. Kadang-kadang, tukang las mungkin bekerja di lingkungan yang lembab dan ramai dan mereka menganggapnya sebagai “bagian dari pekerjaan”. Tukang las dapat tersengat listrik karena kondisi yang rusak pada sirkuit pengelasan, atau, dari penjepit kabel kerja, perkakas listrik yang diarde yang ada di bangku (benda kerja atau elektroda). Semua jenis guncangan ini berasal dari terminal elektroda las. Seringkali guncangan ini bersifat kecil dan salah didiagnosis sebagai masalah pada perkakas listrik atau pasokan listrik ke area tukang las. Namun kemungkinan besar penyebabnya adalah dari arus las menyimpang yang terjadi ketika arus dari kabel las bocor ke area kerja tukang las. Seringkali hal ini bukan merupakan masalah yang serius, namun, dalam keadaan yang tepat, hal ini dapat berakibat fatal bagi tukang las atau siapa pun yang berada di area kerja.
Untuk itu dalam pekerjaan pengelasan, dibutuhkan tempat kerja yang aman dan steril dari kemungkinan bahaya yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.